Rabu, 23 Desember 2015

Code Meteran Pra Bayar

0 ENTER ==> Restart Meter (Jika ada gagal/periksa)
3 ENTER ==> Untuk mengetahui Total KWH Listrik yang telah lalu.
7 ENTER ==> Untuk mengetahui batas KWH.
9 ENTER ==> Untuk mengetahui Daya yang digunakan.
69 ENTER ==> Untuk mengetahui Counter Jumlah berapa kali mati.
59 ENTER ==> Untuk mengetahui Jumlah KWH pengisian terakhir.
54 ENTER ==> Untuk mengetahui kode token terakhir.
47 ENTER ==> Untuk mengetahui Daya yang sedang dipakai.
44 ENTER ==> Untuk mengetahui Ampere yang sedang terpakai.
41 ENTER ==> Untuk mengetahui Voltase Listrik.
90 ENTER ==> Untuk mematikan Lampu LED.
123xx ENTER ==> Untuk merubah delay Alarm, Misal 12310 untuk 10 menit.
78 ENTER ==> Untuk mengetahui delay alarm dalam menit.
456xx ENTER ==> Untuk merubah batas minimal alarm, misalnya 45605 untuk 5KWH.
79 ENTER ==> Untuk cek batas minimal alarm.
75 ENTER ==> Untuk Cek ID Meter PLN Prabayar.

Kamis, 08 Oktober 2015

Biquad Antena

Membuat Antena Biquad Sebagai Penguat Sinyal Wifi Internet

          Dengan menjamurnya penggunaan frekuensi 2,4 GHz saat ini, maka diperlukan suatu peralatan berupa antena yang mudah dibuat dengan harga murah, tetapi daya tangkap sinyalnya cukup kuat, salah satu antena yang dimaksud adalah antena Biquad. Antena Biquad ini memiliki penerimaan sinyal 10-20 Dbi, bentuknya sangat simple dan kecil sehingga antena ini sangat mobile dan lebih bermanfaat bagi sobat blogger yang selalu mobile dalam menjalankan aktivitas atau pekerjaan secara online menggunakan internet.
          Antena Biquad merupakan antena yang terbuat dari kawat dipole loop berbentuk kubus (quad) ganda dengan reflektornya berbentuk sebuah flat panel (large flat sheet) dengan lebar sisi yang sedikit lebih panjang daripada rangkaian dipolenya sehingga bertindak seolah-olah sebagai bidang yang tak berhingga luasnya. Letak reflektor tidak jauh dari dipolenya yang bertujuan untuk mengurangi radiasi ke arah belakang. Dengan jarak yang kecil antara antena dengan reflektornya, maka susunan ini juga menghasilkan gain yang lebih besar pada radiasinya ke arah depan. Gain yang dihasilkan oleh antena ½ dari large flat sheet reflektor relatif tergantung dari jarak dipolenya. Semakin jauh jarak dipolenya, gain yang diperoleh akan semakin kecil namun bandwidthnya akan semakin besar. Sedangkan pola radiasi antena biquad pada umumnya berbentuk globe seperti terlihat pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Pola radiasi antena Biquat

          Dimensi Antena Biquad merupakan perpaduan 2 bauh elemen antena quad yang dirangkai menjadi sebuah elemen antena. Panjang elemen driven antena biquad adalah 1λ yang mana nilai panjang gelombangnya (λ) yang dapat dirumuskan sebagai berikut: λ = c / f
Dimana : λ = Panjang gelombang (m),
                c = Kecepatan gelombang cahaya (3 x 108 m/s)
                f  = Frekuensi kerja antena (Hz)
          Untuk rancangan elemen dipole antena biquad didapat dari panjang gelombang ½ λ yang dibentuk menjadi dipole lipat sehingga panjang masing-masing sisinya menjadi ¼ λ agar kondisi matching terpenuhi. Jarak dipole biquad yang digunakan sejauh 1/8 λ dari reflektornya. Reflektor antena biquad berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi yang sedikit lebih panjang daripada panjang sisi elemen dipolenya, dengan perbandingan : Ra = 1/4 R atau R = 4 x Ra
Dimana : R = Panjang sisi reflektor (m),
               Ra = Panjang sisi elemen dipolenya (m)
Perancangan ukuran desain antena biquad dapat digambarkan sebagai berikut : 

Gambar 2. Rancangan ukuran elemen antena Biquad

          Setelah melakukan perancangan untuk mengetahui unjuk kerja suatu antena yang sesungguhnya maka dilakukan serangkaian pengujian parameter-parameter sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu :
- Pola radiasi, untuk mengetahui keterarahan radiasi lebar berkas dan penguatan yang dihasilkan antena,
-   Polarisasi antena, untuk mengetahui arah vektor medan elektrik dan magnetiknya,
-   VSWR (voltage standing wave ratio) antena, untuk mengetahui kualitas penyaluran daya dan bandwidth dari antena.

          Nah untuk itu pada pertemuan kali ini penulis akan menyajikan artikel tentang cara membuat antena Biquad sebagai penguat sinyal wifi internet. Adapun bahan dan peralatan yang diperlukan serta cara atau langkah pembuatannya dapat dijelaskan sbagai berikut :
Bahan-Bahan Yang Diperlukan :
1.  PCB polos ukuran 122 x 122 mm,
2.  Pipa tembaga ½ inchi sepanjang 50 mm,
3.  Kabel coxial loss rendah RG-8 atau RG-58 sepanjang 300 mm,
4.  Seutas kawat tembaga 2,5 mm atau 2 utas kawat tembaga 1.5 mm sepanjang 250 mm,
5.  N konektor
6.  USB wireless adapter yang memiliki konektor antena dengan tipe konektor RP-SMA.
Peralatan Yang Diperlukan :
1.  Solder listrik dan kawat tenol,
2.  Gergaji besi,
3.  Bor listrik,
4.  Amplas atau kikir,
5.  Tang, Obeng dan Cutter,
6.  Selotip/isolasi listrik..
Langkah Kerja Pembuatan :
1.    Membuat Reflektor Antena
          Potong PCB polos dengan polabujur sangkar ukuran 122 x122 mm, kemudian tentukan titik tengahnya dan lubangi dengan ukuran diameter 10 mm, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3. Reflektor antena dari PCB polos

 2.   Membuat Elemen Antena
          Tarik inti tembaga dari dalam kabel listrik jenis NYA atau NYM diameter 2,5 mm, potong sepanjang 244 mm, amplas ujungnya sedikit saja. beri tanda goresan dengan cutter tiap 30,5 mm, pastikan ada 8 bagian/sisi. Bentuklah menjadi seperti pada gambar di bawah ini dengan menggunakan tang agar membentuk sudut siku 90°.

Gambar 4.Kabel listrik NYM 2,5 mm

Gambar 5. Bentuk elemen antena Biquad

3.    Membuat Poros Antena
          Potong pipa tembaga sepanjang 50 mm, pada salah satu ujungnya di belah tengah sepanjang 2 - 3 mm, dan setengah bagiannya di buang. Kemudian masukkan pipa dalam lobang tengah pcb reflektor, pastikan jarak ujung pipa tembaga (yang ada coakannya) 15 mm dari permukaan reflektor, lihat gambar berikut ini.

Gambar 6. Ukuran pipa tembaga sebagai poros antena Biquad

Gambar 7. Poros antena yg telah terpasang pada lubang reflektor
4.   Merekatkan Elemen Antena 
          Saatnya kita satukan elemen antena dengan poros pada reflektor yang telah dbuat pada langkah sebelumnya. Titik tengah biquad ada dua macam, yaitu yang terpisah, dan yang tidak terpisah. Titik tengah yang terpisah di solder ke poros di bagian coakan yang tinggi, sedangkan titik tengah yang menyatu biarkan menggantung. Pastikan titik tengah biquad tersebut tepat berada di titik tengah poros dan pastikan juga ujung elemen ada di sisi yang ada tekukannya, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 8. Merekatkan elemen antena pada poros reflektor

Gambar 9. Elemen antena yg telah terpasang pada poros reflektor

5.    Membuat Kabel Jumper 
          Potong kabel coaxial RG-8 atau RG-58 sepanjang 300 mm, kupas lapisan luar sepanjang 20 mm, dan kupas intinya sehingga tersisa insulator kurang lebih 4 mm. Kemudian potong isolasi selubung kabel listrik jenis NYM (yang tadi inti tembaganya di ambil) sepanjang 30 mm dibelah tengah, tempatkan di ujung yang akan masuk ke poros kemudian di selotip/isolasi listrik. Atur serabut tembaga agar rapi usahakan jangan menggumpal karena akan menyulitkan saat dimasukkan ke poros reflektor.

Gambar 10. Kabel coaxial RG-58 yg telah dikupas

Gambar 11.Kabel jumper yang telah jadi

6.    Memasang Kabel Jumper
          Masukkan ujung kabel jumper yang telah kita buat pada langkah sebelumnya, kemudian solder ujung inti kabel jumper ke titik tengah elemen yang menggantung tadi.

Gambar 12. Kabel jumper telah terpasang pada elemen antena Biquad

7.    Menghubungkan Antena dengan USB Wireles Adapter
          Hubungan konektor bagian bawah kabel jumper dengan konektor antena pada USB wirelles adapter, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Selanjutnya hubungkan USB wirelles adapter ke laptop atau PC computer yang siap untuk menangkap dan memperkuat sinyal wifi internet. 

Gambar 13. Antena Biquad yang telah terhubung dengan USB wirelles adapter

Sumber : Bang 

Sabtu, 14 Februari 2015

Step By Step Konfigurasi Mikrotik HotSpot dengan User Manager (bagian 1)


Berikut ini kita akan melakukan konfigurasi Mikrotik HotSpot dengan mengunakan User Manager dan Radius. Keuntungan mengunakan User Manager adalah kemudahan dalam membuat user Hotspot dalam jumlah banyak dengan waktu yang cepat serta dapat dioptimalkan lagi dengan System Ticket.
Konsep konfigurasi yang akan kita lakukan adalah seperti gambar Layout dibawah ini :
layout_desain_mikrotik_hotspot_warnet_cafe
Kali ini kita akan melakukan konfigurasi dengan data sebagai berikut :
IP Modem ADSL / IP Gateway : 192.168.1.1
IP Mikrotik Interface WAN : 192.168.1.23
IP Mikrotik Interface LAN : 192.168.88.1

1.  Selanjutnya kita konfigurasi pada Mikrotik dengan hasil seperti gambar dibawah ini :
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-001
2. Selanjutnya masuk ke menu : IP Hotspot.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-002
3. Lalu kita klik menu HotSpot Setup.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-003
4. Pilih HotSpot Interface : LAN. Lalu klik Next.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-004
5. Selanjutnya pada Local Address of Network kita pilih 192.168.88.1/24 dan checkmark Masquerade Network lalu kita klik Next.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-005
6. Selanjutnya pada Address Pool of Network isikan IP Address Range yang akan kita gunakan untuk Pool IP Addres bagi HotSpot Client. Misalnya range IP address : 192.168.88.100 – 192.168.88.254. Lalu kita klik Next.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-006
7. Selanjutnya pada select certitificate, klik next.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-007
8. Selanjutnya pada IP Address SMTP Server, klik next.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-008
9. Selanjutnya pada DNS Server, masukkan IP DNS-nya Google atau Provider yang kita gunakan. Lalu klik next.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-009
10. Selanjutnya pada DNS Name, klik next.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-010
11. Selanjutnya akan muncul tampilan Setup has completed successfully. Klik OK.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-011
12. Selanjutnya kita perlu rapikan sedikit lagi. Pada menu HotSpot option Servers, double klik lalu rapikan nama hotspot server dan Addres per Mac serta penentuan idle time out-nya.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-012
13. Selanjutnya pada menu Server Profile, rapikan nama Profile serta alokasi bandwith jika perlu.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-014
14. Selanjutnya pada Option User Profile, buatlah profile user. Misalnya User-128-Kbps, User-256-Kbps, User-512-Kbps, dll sesuai kebutuhan kita. Tentukan jumlah share user = 1 serta Rate Limit sesuai nama profile yang telah kita tentukan. Tentukan juga Mac Cookies time out sesuai kebutuhan.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-015
15. Rapikan dengan profile sesuai kebutuhan kita. Bisa mengacu pada bandwith limit ataupun quota base.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-016
16. Selanjutnya kita buat User sesuai profile yang telah kita siapkan.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-017
17. Selanjutnya kita coba koneksi internet dari client. IP Address buat Automatic. Selanjutnya saat kita browsing websites maka akan otomatis muncul Login Page HotSpot seperti gambar dibawah ini. Berarti setting Hotspot kita sudah berfungsi dengan baik. Selanjutnya kita lakukan Login dengan user hotspot yang telah kita buat dan lihat hasilnya.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-018
18. Okey, selanjutnya tampil seperti gambar di bawah ini dan bisa mengakses internet dengan baik.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-019
19. Jika kita pantau pada Mikrotik HotSpot via Winbox akan muncul active user dari PC Client yang sudah konek internet via HotSpot tadi. Okey, mudah sekali bukan? Pada artikel selanjutnya kita akan mengunakan User Manager untuk pembuatan User Authentikasi agar lebih mudah… Selamat mencoba…
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-020

Step By Step Konfigurasi Mikrotik HotSpot dengan User Manager (bagian 2)

Keuntungan kita dengan mengunakan User Manager dan Radius Server ini adalah untuk lebih memudahkan kita dalam melakukan Manajemen User HotSpot, baik dalam pembuatan account secara massal ataupun pembuatan Kartu Member HotSpot, pembuatan Profile user, pengaturan bandwith user profile, monitoring user session atau user yang sedang aktif, memantau Log User, pelaporan / accounting / payment, dan lain-lain.

Okey, langsung saja kita mulai :
1. Perhatikan pada Mikrotik Winbox dibawah ini, yang mana kita mengunakan layanan Speedy dan kita gunakan satu Interface LAN untuk broadcast wifi atau jaringan Internet HotSpot.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-001
2. Pastikan Package UserManager sudah kita install pada Mikotik kita.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-002
3. Setelah kita melakukan konfigurasi Mikrotik HotSpot pada artikel sebelumnya, selanjutnya kita tinggal melakukan sedikit perubahan. Langsung saja ke menu IP HotSpot pada option Server Profiles. Buka profile yang telah kita buat lalu pada option RADIUS kita check mark pilihan Use Radius dan kita pilih NAS port type 15 (ethernet).
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-003
4. Selanjutnya kita klik pada menu utama Winbox RADIUS, lalu tambah sebuah Radius Server dengan services : HotSpot, Login, Wireless. Pada address Radius Server kita isikan IP Public kita, misalnya : 36.74.199.209 dan isikan pula password-nya yang nanti akan kita entry pada Server Radius di konfigurasi User Manager. Selanjutnya pada menu INCOMING, kita checkmark Accept dengan port 3799 ( atau port yang kita kehendaki ).
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-004
5. Selanjutnya sekarang kita Login pada Web Configuration Usermanager. Cara aksesnya adalah : IP-Mikrotik:port/userman . Username dan password default Usermanager adalah admin tanpa password.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-005
6. Selanjutnya pada menu Router, kita masukkan Nama Router ( bebas ), IP Radius Server ( IP Public ), Password Radius Server, serta Radius Incoming COA + Port 3799.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-006
7. Selanjutnya pada menu Customer, masukkan data User admin Userman dan password serta profile perusahaan kita.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-007
8. Selanjutnya pada menu Profiles, kita buat profile user dan profile limitations. Buatlan seperti contoh dibawah ini.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-008
9. Buat juga beberapa profile sesuai kebutuhan anda.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-009
10. Selanjutnya pada menu User, kita akan membuat user hotspot secara massal atau generate user. Buatlah seperti contoh dibawah ini.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-010
11. Okey, berikut ini tampilan user yang telah kita generate dan siap digunakan untuk login Hotspot.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-011
12. Selanjutnya kita akses internet, misalnya ke google.com maka akan muncul Login Page Mikrotik HotSpot kita. Lakukan Login dengan user yang telah dibuat tadi.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-012
13. Tarrrraaaaaa… Kita berhasil login dan akses internet via Mikrotik HotSpot dan Usermanager dari Radius Server Mirkotik.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-013
14. Perhatikan pada Mikrotik Winbox menu Active user. Disitu akan terlihat Status User yang sedang aktif Login via Mikrotik HotSpot. Perhatikan juga menu Queue akan terpantau pemakaian bandwith dari user HotSpot.
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-014
15. Perhatikan juga menu Cookies juga terpantau sebagaimana Profile HotSpot Server yang telah kita buat, yaitu 30 menit. Artinya jika user ini tidak ada aktifitas akses internet ataupun Log off, lalu dia mengakses internet lagi maka tidak diperlukan Login Mikotik HotSpot karena session-nya masih aktif dalam waktu 30 menit ( sejak pertama Login & waktu berlanjut per-30 menit ).
Mikrotik-v.6.6-HotSpot-with-User-Manager-IP-Public-015
16. Okey, sekian dulu tutorial saya ini, semoga bermanfaat… Selamat berkarya dan berprestasi bersama XP Solution……….